Rabu, 12 Oktober 2016

NEXT: E-Learning

E-Learning

E-Learning dapat diselenggarakan dengan berbagai model (Rashty, 1999).

  a.   Model Adjunct
Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran tetap muka di kelas. Model ini dapat dikatakan sebagai model tradisional plus karena keberadaan e-learning hanya sebagai pengayaan atau tambahan saja.
  b. Model Mixed/Blended
Model ini menempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembelajaran.Misalanya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring, sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi,Bersin (2004) berpendapat bahwa model blended learning merupakan gabungan dari model adjunct dan mixed, sehingga sedikit atau banyak porsi dari e-learning, dalam pembelajaran tatap muka, seluruh proses tersebut merupakan blended learning.
  c.   Model Daring Penuh/Fully Online
Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses pembelajaran mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah satu contoh model ini adalah open course ware yang dikelola oleh Massachusetts Institut of Technology (MIT) di laman http://ocw.mit.edu/index.htm, online course edx dengan berbagai pembelajaran daring yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia pada http:/www.edx.org/, pembelajaran daring (online course) yang dipelopori oleh Universitas Hardvard, Coursera di laman http:/www.coursera.org/, atau online course iversity yang dikelola oleh berbagai universitas di Jerman di laman http:/.iversity.org/.

Dengan kata lain, e-learning dapat berfungsi sebagai :
   1. Tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement).
   2.  Pengganti sebagian pembelajaran (complement).
   3. Pengganti seluruh pembelajaran (replacement) sesuai Gambar III.1. E-Learning yang dimaksud dalam konteks Simulasi Digital pada SMK adalah e-learning sebagai supplement.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar